Banyak upaya yang dilakukan ilmuwan
pembelajaran dalam mengklasifikasikan variabel dalam pembelajaran, namun
klasifikasi yang nampak lebih rinci dan memadai sebagai landasan pengembangan
suatu teori pembelajaran seperti yang dikemukan Regeluth, dkk (1977). Klasifikasi
variabel-variabel pembelajaran ini dimodifikasi menjadi 3, yaitu:
1. Kondisi Pembelajaran
2. Metode Pembelajaran
3. Hasil Pembelajaran.
1. Kondisi Pembelajaran
Variabel yang termasuk ke dalam kondisi
pembelajaran, yaitu variable variabel yang mempengaruhi penggunaan variabel
metode. Oleh karena perhatian kita adalah untuk mempreskripsikan metode
pembelajaran, maka variabel kondisi haruslah yang berinteraksi dengan metode
dan sekaligus berada di luar kontrol perancang pembelajaran. Maksud yang terpenting
dari bahasan ini adalah mengidentifikasi variabel-vriabel kondisi pembelajaran
yang
memiliki pengaruh utama pada ketiga variabel metode. Atas
dasar ini, Regeluth dan Merrill (1979) memandang perlu mengelompokkan variabel
kondisi pembelajaran menjadi 3 kelompok yaitu:
a. Tujuan dan karakteristik bidang studi
Pernyataan tentang hasil pembelajaran apa yang diharapkan.
Tujuan ini bisa sangat umum, sangat khusus atau dimana saja dalam kontinum umum
ke khusus.Karakteristik bidang studi adalah aspek-aspek suatu bidang studi yang
dapat memberikan landasan yang berguna sekali dalam mempreskripsikan strategi
pembelajaran.
b. Kendala dan karakteristik bidang studi
dan
Adalah keterbatasan sumber-sumber, seperti watu, media,
personalia, dan uang. Karakteristik peserta didik adalah aspek-aspek atau
kualitas peserta didik, seperti bakat, motivasi, dan hasil belajar yang telah
dimilikinya.
c. Karakteristik peserta didik .
Adalah dihipotesiskan memiliki pengaruh utama pada pemilihan
strategi pengorganisasian pembelajaran, kendala dan karakteristik bidang studi
pada pemilihan strategi penyampaian, dan karakteristik siswa pada pemilihan
strategi pengelolaan pembelajaran. Bagaimanapun juga, pada tingkat tertentu,
mungkin sekali suatu variabel kondisi akan mempengaruhi setiap variabel metode
misalnya, karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi pemilihan strategi
pengorganisasian dan pemilihan strategi penyampaian, di samping pengaruh utamaya
pada strategi pengelolaan pembelajaran.
2. Metode Pembelajaran
Variabel metode pembelajaran
diklasifikasikan lebih lanjut menjadi 3 jenis yaitu:
b. Strategi penyampaian (Delivery
strategy)
c. Strategi pengelolaan (management
strategy).
Organizational srategy adalah metode untuk mengorganissi isi bidang studi yang
telah dipilih untuk pembelajaran. Mengorganisasi mengacu pada suatu tindakan
seperti pemilihan isi, penataan isi, pembuatan diagram, format, dll. yang
setingkat dengan itu.
Delivery strategy adalah metode untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada
peserta didik dan atau menerima serta merespon masukan yang berasal dari
peserta didik. Sumber belajar merupakan bidang kajian utama dari strategi ini.
Management strategy adalah metode untuk menata interaksi antara peserta didik
dan variabel metode pembelajaran yang lain. Variabel strategi pengorganisasian
dan penyampaian isi pembelajaran. Strategi pengorganisasian pebelajaran
dibedakan menjadi strategi pengorganisasian pada tingkat makro dan mikro.
3. Hasil Pembelajaran
Pada tingkat yang amat umum sekali,
hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
a. Keefektifan (effectiveneess). Diukur dengan tingkat pencapaian si-belajar. Ada 4 aspek penting yang dapat
dipakai untuk mempreskripsikan keefektifan pembelajaran yaitu:
1) kecermatan penguasaan perilaku yang
dipelajari atau sering disebut tingkat kesalahan
2) kecepatan unjuk kerja
3) tingkat alih belajar
4) tingkat retensi dari apa yang
dipelajari.
b. Efisiensi (efficiency). Diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si-belajar
dan/atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.
c. Daya Tarik Pembelajaran. Diukur dengan mengamati kecenderungan si-belajar untuk tetap/terus belajar.
Daya tarik pembelajaran erat kaitannya dengan daya tarik bidang studi, dimana
kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi keduanya. Itulah sebabnya pengukuran
kecenderungan si belajar untuk terus dan atau tidak terus belajar dapat
dikaitkan dengan proses pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi.
Degeng, 1989
Taksonomi Variabel Pembelajaran « Wong
Solo.htm
http://file.upi.edu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar